Sistem Cerdas Untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Rifki Kaida
5 min readFeb 3, 2021

--

Hallo Smart People! Hehe sorry om Deddy jargon lu gue pake dulu ya wkwk. Tapi sebenernya panggilan itu gak asal gue copas loh guys. Jadi, karena kita bakal ngebahas tentang sistem cerdas berarti dibutuhin juga orang orang cerdas buat ngembangin dan ngelaksanainnya. Biar kenapa sih itu semua? Ya tentunya biar kualitas hidup kita meningkat guys. Nah untuk lebih jelasnya, nih gue kasih penjelasannya.

What is Smartization?

Nah berdasarkan pertanyaan di atas, coba guys kalian pikirin apa sih maksudnya? Smartization atau dalam bahasa Indonesia artinya kecerdasan. Sebenernya kecerdasan itu sendiri masih sulit loh dijelasin apa maknanya, makanya banyak para ahli yang memaknainya dengan beberapa sudut pandang meraka. Namun disini gue bakal ngenalin apa itu Smartization dari sudut pandang teknologi informasi dan komunikasi berdasarkan pembahasan di Kuliah Umum bareng Prof.Suhono Harso Supangkat, Guru Besar bidang Teknologi Informasi ITB.

Konsep Smartization disini menggunakan pendekatan ICT (Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) . ICT disini diterapkan dan didukung oleh teknik yang cerdas dalam pengembangannya, supaya apa? Supaya kita dapat menghasilkan suatu upgrading value , dari basic value ( Safety, security, credibility, reliability) menjadi smart value ( convenience , comfortability, efficiency , eco — friendliness) . Nah hasil dari upgrading value ini bakal jadi tools kita dalam menciptakan Smart Environtment seperti smart society, smart economy, smart city, smart business , dan smart smart yang lainnya.

The Human Being As A Smart System

Pada era globalisasi dan digital ini, smart system memang sedang menjadi trend di Indonesia. Bukan hanya sebagai bentuk gengsi agar disebut smart country, tetapi juga smart system ini sebagai langkah yang hebat dalam memajukan peradaban dalam suatu society dengan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Nah , Smart System sendiri itu apa sih? Smart System itu generasi baru dari sistem komputasi dan arsitektur informasi yang menerapkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence ( AI), Internet of Things (IoT), Cloud Computing, Cyber Security , People, dan Process. Sistem ini dibuat agar dapat berpikir layaknya manusia. Sistem ini juga dibuat agar dapat berperilaku seperti manusia , juga mampu menyerap pengalaman dan bertindak berdasarkan pengalaman tersebut, sehingga sistem ini seolah-olah mempunyai kehendak sendiri dan mampu berpikir seperti halnya manusia. Sugoii bukan?

Smart System Evolution

Evolution? Iya evolution,lu gak salah liat kok, gak hanya makhluk hidup loh yang mengalami evolusi , smart system juga ada. Mau tau apa aja dan seperti apa kriterianya , ini gue udah buat penjelasannya buat kalian.

1. First Generation Smart System

Di generasi pertama ini, smart system hanya mengintegrasi penginderaan dan atau aktuasi serta pemrosesan sinyal untuk mengaktifkan tindakan. Sebagai contoh, alarm pribadi untuk keadaan darurat.

2. Second Generation Smart System

Pada generasi ini ditambahkan fitur fitur persepsi dan sistem prediktif dan adaptif yang memungkinkan kemampuan uji mandiri. Sebagai contoh, pendeteksian yang dapat diandalkan dan terencana tentang suatu kemungkinan.

3. Third Generation Smart System

Generasi ini menambahkan persepsi mirip manusia di atas sitem generasi ke dua. Misalnya: analisis real-time yang berlangsung jauh dari perangkat neurologis yang ditanamkan secara langsung dapat memantau dan menganalisis fungsi otak pasien, melalui antarmuka komputer otak, untuk pengaplikasian yang menjangkau jauh di luar perawatan kesehatan.

Smart System Model

Proses dari model sistem cerdas pada intinya melibatkan penginderaan (sensing), pemahaman (understanding),dan tindakan(action) yang diintegrasi dan dijaga secara terus menerus dan efisien melalui pelayanan cerdas supaya mencapai suatu goals. Apa goals nya? Yaitu peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sebagai contoh yaitu Smart X Model , yang telah dipaparkan oleh Prof. Suhono Harso Supangkat pada sesi kulih umum Sistem Cerdas Untuk Peningkatan Kualitas Hidup.

Skema Smart X Model

Berdasarkan penjelasan di atas, suatu model sistem cerdas bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Terus kualitas hidup sendiri apa maksudnya? Output kualitas hidup apa yang benar dan baik? Kualitas hidup adalah kesejahteraan umum individu dan komunitas, dengan mempertimbangkan kekayaan, pekerjaan, lingkungan, kesehatan fisik dan mental, pendidikan, rekreasi dan waktu luang, dan kepemilikan sosial. Kualitas hidup biasanya difokuskan pada kesejahteraan subjektif dan kepuasan hidup dalam populasi umum yang sehat. Adapun kriteria kualitas hidup, yaitu Awareness, Comfort, Efficiency, Immediacy, Mobilty, Preparedness, dan Responsiveness.

Kualitas hidup seseorang atau komunitas juga perlu diukur. Kenapa? Supaya kita bisa mengetahui tingkat kualitas seseorang atau masyarakat di suatu daerah dan juga sebagai bahan evaluasi untuk membangun sebuah peradaban. Tapi bagaimana cara kita mengukurnya? Di kuliah umum bareng Prof. Suhono Harso Supangkat, beliau dan tim menerapkan sebuah smart system yang diberi nama Integrated Smart System Platform ( I-SSP).

Integrated Smart System Platform ( I-SSP) bertujuan untuk mengintegrasikan data dan layanan serta memberikan proses analisis agar dapat menentukan kondisi kota secara akurat. I-SSP dapat dihubungkan dengan berbagai layanan sesuai dengan kebutuhan kota. Dengan ini , kita bakal mengetahui dinamika apa saja yang terjadi di kota , seperti kampus, rumah sakit , dan tempat-tempat lainnya.

Pengembangan I-SSP ini sendiri menggunakan pendekatan smart city living lab. Smart city living lab merupakan pendekatan yang dilakukan untuk implementasi smart city di wilayah kota kecil (atau sangat kecil) sehingga dampak implementasinya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat dan terukur. Jika pendekatan tersebut berhasil, akan diterapkan di wilayah kota lainnya. Smart city living lab juga sebagai bentuk pengukuran, sejauh mana kualitas hidup itu meningkat dengan adanya inteferensi dari suatu teknologi, kebijakan, dan tata kelola lainnya. Dari sini kita bisa mengembangkan bagaimana suatu sistem yang cerdas bisa meningkatkan kualitas hidup.

Dalam menerapkan sebuah sistem pasti kita akan menghadapi yang namanya masalah dan tantangan, begitu juga dalam mengimplemetasikan sistem ini. Nah untuk masalah dan tantangan pengimplementasiannya sebagai berikut:

  1. Implementasi parsial dan insidental

2. Kesesuaian konsep smart city yang diterapkan dengan kondisi kota

3. Scope implementasi yang terlalu luas

4. Terlalu fokus dalam pengembangan teknologi, sehingga melupakan tata kelola dan perubahan mindset sumber daya manusia untuk menjadi lebih baik

5. Minimnya evaluasi terhadap implementasi

Terus, bagaimana supaya hal di permasalahan di atas tidak terjadi? Yaitu dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada , memanfaatkan sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin, menerapkan regulasi khusus yang konsisten , serta adanya evaluasi implementasi. Nah jangan sampe karena kita sudah menerapkan suatu sistem atau teknologi, kita berpikir tidak perlu adanya evaluasi, hal itu berbahaya dan bakal berdampak hancurnya suatu sistem.

Nah penjelasan gue kali ini sudah berakhir. Gimana guys, menarikkan? Semoga kalian tercerahkan dan bisa membangun negeri kita tercinta ini menjadi lebih baik kualitas hidupnya, aamiin. Oke guys, maafkan kalo tulisan gue berantakan, see you in my other article.

--

--